Selasa, 10 Januari 2017

Akhirnya balik kesini juga..:D

lama banget ya gak nulis, entah sudah berapa abad tuh, sampe lupa..:v
Sebenarnya banyak bahan untuk ditulis tetapi karena ketidak mampuan menghandle waktu kapan nulis..*tsaahh berasa sibuk bener..:D akhirnya ya gak ketulis tuh ide - ide dikepala. palingan ngendon eh bentaran lagi udah ilang, trus besok ganti lagi topiknya, udah lupa tuh kemarin mau bahas apaan..xixixixixi.

beberapa kali berselancar dalam blog blog yang banyak berkeliaran..*udah macam hantu aja..-_- aku menemukan banyak hal positif, entah energi yang mereka tularkan ataukah karena cerita mereka yang nyambung dan jujur banget. para blogger itu (yang kebanyakan para mamah mamah) tidak kutemukan adanya saling sikut menyikut seperti yang sering aku baca pada timeline FB, they share apapun apa adanya. gak ada itu yang namanya aku lebih baik atau dia lebih baik. kebetulan blog blog ini aku temukan dari mesin pencari a. k. a google, kala aku sedang galau, *iyeee..aku baperan..hahaha, aku biasa mencari solusi dengan ketik di mesin pencari. biasa kemudian akan muncul tuh blogger blogger keren yang isinya kurang lebih membahas apa yg sedang kupikirkan. seperti saat aku bimbang dengan daycare, saat aku bimbang gak bisa ngasih asi, saat aku bimbang harus tetep kerja apa resign aja, karena anak udah rewel banget tiap pagi..T_T
Kadang ketemu karena rekom dari blogger itu sendiri, aku fun banget dan bisa seharian nongkrongin tuh blog, dibolak balik, klik news tab, dan teruuuss membaca..*lalu kerjanya kapan jeng..:v
aku selalu merasa "aku tidak sendiri" saat menemukan ada artikel yang di share mereka, apalagi jika itu soal parenting, berasa surga deh kalo ketemu blog yang membahas apa yang sedang kita pikirkan..*kita??elu aja kali jeng..:v
dan semangat mereka, bener bener nular ke aku..*pelukin satu satu.
karena sering membaca, aku juga jadi ketularan semangat untuk belajar ngeblog, iri ih liat blog mereka yang keren dan viewernya banyak..hahaaha.

Beberapa aku menemukan tulisan yang membahas ibu bekerja atau ibu dirumah..*dapet temen. mereka jujur loh mengakui, kenapa pilih bekerja, kenapa gak mau dirumah, atau kenapa suka dirumah daripada bekerja. at least mereka jujur banget kasih opininya, kayak yang bikin aku sendiri terperangah itu saat menemukan tulisan "aku gak tahan kalo ngasuh anak seharian (padahal dia tidak bekerja diluar rumah, then dia milih mencari pengasuhyang bisa membantu mengasuh anaknya tetapi tetep dalam pengawasan ibunya) atau yang bilang "bekerja itu me time, gue kalo gak kerja bisa stres dirumah seharian, mau ngapain cobaaaa"..
see..mereka jujur banget dengan apa yang mereka mau, apa yang bikin mereka bahagia, dan aku belum menemukan komentar yang menyudutkan atas pilihannya tersebut. coba kalau mereka nulisnya di status facebook, bisa dapet commen macem macem tuh, dari yang predikat ibu gak bener sampe yang ibu macam apa itu..*kibasin daster.
ideku kok mandeg ya tetiba..yaweslah post aja..hihihi

Kamis, 16 April 2015

AKU DAN MEREKA
By: Novi Triana

"enak ya kamu..anaknya ditinggal di desa, jadi bisa pacaran terus"

" kok anaknya gak dibawa kesini aja sih, dicarikan pengasuh, jadi enak bisa kumpul terus"

"kok lebih milih kerja daripada ngurus anak dirumah..gak kasihan tha ditinggal, gak eman,aku sih mending jadi full IRT aja, biar bisa deket sama anak terus"

"iyaa,,kamu bisa menyempatkan buat olahraga, ikut senam, soale anakmu gak disini, coba disini, pasti gak sempet tuh ikut begituan"

"km kenapa kok gak ngasi, ASI itu yang terbaik daripada sufor, sufor itu sama aja dengan junkfood"

dan much..much..much..much lagi..hehe

saya sih cuma mau bilang "sudah bu ngrumpinyaa...grin emoticon"

saya tidak akan menjelaskan begitu banyak pertanyaan yang sama yang datang dari segala penjuru, berbeda sih tapi intinya sama..memojokkan dan menyalahkan atas keputusan yang saya ambil..grin emoticonmemang awal2 dapat pertanyaan begitu, rasanya tuh.."sakitnya disiiniii.." nunjuk telinga..grin emoticon

cuma gini..ya kenapa mesti lu yang ambil pusing,ini hidup aku, keputusan yang aku ambil ini tidak serta merta terjadi spontan dan tanpa alasan. semua orang pasti menginginkan perubahan yang lebih baik dalam hidupnya, step demi step perubahan itu memang harus dilewati dan aku sedang berusaha untuk mencapai itu, setiap keputusan pasti ada resikonya,itu yang dinamakan sebab akibat dan disinilah aku diajari untuk bertanggung jawab.
alih-alih kalian perduli dan perhatian, tp pernyataan2 seperti itu bagaikan "membangunkan singa yang lagi tidur"..hahahahahaha..dan kalo kepedulian dan perhatian kalian diukur dengan pernyataan seperti itu, heii..sudahlah berhenti..bukan itu kok yang dibutuhkan oleh ibu rumah tangga macam saya..grin emoticon..kenyiyiran kalian itu hanya bikin aku ber statement.."pengen yah kayak aku..pacman emoticon"
kita perempuan, sesama ibu, sesama orang tua, pasti sudah tau rasanya bagaimana punya anak, mengurus rumah tangga dsb..so..gunakanlah insting itu untuk mendukung dan support, setidaknya jika kalian tak mampu melakukannya, DIAMLAH!!
jangan habiskan waktumu hanya untuk membully orang yang tidak berada persis seperti posisimu..eman kakaaakk..pacman emoticon..gugling2 gih..bikin ketrampilan, yang diasah jangan cuma ketrampilan bibir aja..pacman emoticon

rumput tetangga memang tampak selalu lebih hijau, tapi kalo dirimu pandai..rumput dihalamanmu pun bisa kok hijau..asal rajin disiram aja..#mikiro dewe nyambungnya dimana..grin emoticon

dan tentu saja..enaknya kalo denger kenyiyiran kayak gitu, digawe guyon ae,,ben gak sepaneng..nggarai aku gak produktif ae..pacman emoticon..
intine mek gini "dont judge the book by its cover"
menilai memang lebih gampang..kalo susah berarti ujian nasional..#efekUN

Sekian terimakasih..grin emoticon
#curcol buuuuu..pacman emoticon

Kamis, 29 Januari 2015

Cerita Ibu (part 2)

....
Saat mendengar semua penilaian miring semua orang tentang keputusan aku untuk tetep kerja dan meninggalkan anak dirumah sama ibu mertua, hatiku rasanya sakit, tiap pulang untuk menjenguk anakku, aku tidak pernah absen untuk banjir air mata. bukan anakku yang membuatku menangis..tp perkataan orang sekitar yang membuat penilaian bahwa anakku lebih nyaman dengan orang lain..dengan orang yang setiap hari dilihatnya. hati sapa yang tak sakit mendengarnya.Aku sampai parno sendiri tiap mau ketemu orang, takut ditanyain macam2, takut denger macem2.
hal - hal semacam itu akhirnya membuatku semakin tidak betah dalam bekerja, di tempat kerja aku juga tidak bisa konsentrasi. pikiran negatif selalu saja menghampiriku, takut anakku kelak tidak deket sama aku, takut kelak anakku gak mau ikut sama orang tuanya, takut kelak saat aku mau bawa anakku, aku tidak dibolehin sama mertua dan ketakutan2 lain yang tiap hari rasanya gak pernah berhenti absen.mampir dalam otak aku.
tapi tak sedikiti juga yang memberi dukungan dengan keputusanku itu, mereka memberikan gambaran luas, itu membuatku sedikit terhibur tapi pada akhirnya ketika sedang down, aku tetep merasa bersalah dengan keputusan itu.

hari berganti bulan berganti, anakku juga semakin bertambah usia dan perkembangannya, setiap perkembangannya aku masih bisa mengikuti, hanya kadang ada yg terlewatkan, tapi tak sampai membuatku tidak tahu apa-apa, syukur alhamdulillah, setiap tahap perkembangannya, meskipun hanya tanda, akulah orang yang selalu melihat pertama kalinya. tumbuh kembangnya yang kadang disertai sakit panas, mencret, selalu terjadi pas aku dirumah. kuasa Tuhan memang diluar dugaan dan perkiraan, karena dengan begitu, aku bisa melakukan yang terbaik untuk anakku, bisa merawatnya dan memberikan perhatian penuh.

sekarang usianya sudah masuk 14 bulan, banyak cerita yang terjadi sejauh ini, mentalku saat meninggalkan bekerja sudah semakin kuat, karena anakku jauh lebih pintar dari yang dikira banyak orang. meskipun ketemu orang tuanya seminggu sekali, tapi dia selalu dekat dengan kami. saat kami pulang, binar wajahnya selalu menyambut dengan gembira. wajahnya ceria, hal; itu yang selalu memberikan suntikan semangat kepadaku dan selalu memberikan energi positif. aku tahu, diluar sana juga banyak orang yang nasibnya sama dengan aku, harus berjauhan dengan anak, demi membantu menutupi kebutuhan keluarga. 
yang terpenting, aku tidak bekerja untuk keegoisanku semata, aku tidak bekerja hanya demi memenuhi keperluanku pribadi. aku membantu bekerja suami, karena aku tahu..tanggungjawab suamiku masih banyak dan kami tidak berasal dari keluarga kaya yang bisa seenaknya minta bantuan sama orang tua saat kami kesulitan. suamiku masih menjadi tulang punggung keluarganya, dan sekarang bertambah tanggung jawabnya terhadap kami, aku dan anakku. mungkin memang bisa aku meninggalkan pekerjaan,lalu memulai merintis usaha dirumah, dan tetntu saja,,bisa melihat anakku setiap hari. tapi itu juga bukan hal gampang, aku tidak bisa serta merta mengambil keputusan seperti itu. masih banyak yang harus aku pertimbangkan, termasuk memikirkan modalnya.
jujur, aku sangat ingin menjadi ibu rumah tangga saja, yang mengabdi penuh untuk keluarga, mendidik anakku sendiri tapi rentetan tanggungan yang masih harus kami selesaikan masih banyak.

dan teruntuk putri cantikku tercinta..
percayalah anakku, ayah sama bunda kerja bukan hanya demi keegoisan semata, tp ayah sama bunda bekerja demi menabung untuk masa depanmu kelak, karena ayah sama bunda ingin kelak kamu lebih berhasil daripada kami, orangtuamu.
doakan, tahun ini ayah sama bunda bisa bawa kamu ikut serta ke surabaya, yang pinter ya nak yaa..
sekarang ayah sama bunda belum berani bawa kamu, karena bunda belum tega buat nitipin kamu ke sembarang orang yang tidak bunda kenal, insyaalloh..begitu bunda dapet kontrakan atau rumah,,bunda akan segera ajak kamu ikut serta ke surabaya.

salam sayang dan peluk erat dari ayah bunda..


Senin, 26 Januari 2015

Cerita ibu (Part 1)

26 Januari 2015

Ibu..
status yang setahun belakangan ini sudah aku dapatkan..menjadi istri dari seorang laki2 yang kucintai dan diberikan titipan anak oleh yang maha Kuasa..syukur alhamdulillah tiada terkira..karena aku belum sampai pada tahap "bersusah payah" mendapatkan momongan, saat Tuhan menitipkan janin dalam kandunganku, lalu tumbuh dan berkembang, kemudian lahirlah bocah perempuan nan mungil yang kuberi nama Chessta..anak manis dan pintar yang kini sudah berumur 14 bulan. 

aku masih bekerja saat menikah dan kemudian hamil..pun ketika aku sudah melahirkan, aku hanya mengajukan ijin cuti selama 3 bulan.. kala itu aku tidak membayangkan bagaimana rasanya ketika aku harus meninggalkan anak buat bekerja..aku tidak berpikir sejauh itu..dalam pikirku..okelah sementara waktu aku ninggal anak dirumah sama mertuaku..ditemui seminggu sekali..karena akupun juga gak tahu harus nitipin ke siapa jika dibawa ke surabaya (mertuaku di tuban). kasian juga jika harus diserahin ke baby suster, masih terlalu kecil.belum lagi ditambah berita soal pengasuhan baby suter yang..alamaaakk..aku aja ngeri dengernya..:((
aku hanya berpikir, aku akan kembali bekerja, lalu menyiapkan tempat tinggal untuk anak..agar nanti saat dia dibawa ke surabaya, dia tidak merasakan pengapnya kamar kos2an, agar saat dia sudah disurabaya, dia punya tempat yang mencukupi untuk bermain dan belajar. sesederhana itu pikirku, aku lupa dan tidak menduga..ternyata tidak sesimpel itu rasanya.

3 bulan berlalu, saatnya akupun kembali bekerja..hari pertama bekerja aku semangat sekali..seperti aku akan menemukan duniaku kembali,setelah aku tinggalkan untuk melahirkan. Hari pertama kerja..yang kemudian menyita kefokusanku adalah..PD-ku semakin jam semakin sakit karena tak disusui sama anakku..kucoba berkali peras tp tak membuahkan hasil.hanya setetes demi setetes..tak sepadan dengan rasa sakit yang kurasakan karena produksi kelenjar asiku yang berlebih. saat itulah terasa..sedih dan hampanya..membayangkan anakku yang jauh disana..yang seharusnya meminum asiku dengan lahapnya..kini asi itu terbuang percuma..aku menangis.
dulu aku berencana, saat aku kembali bekerja aku akan memompa asi itu lalu akan aku simpan lalu kukirimkan untuk anakku..jd meskipun aku kerja, kebutuhan anakku akan asi tetap terpenuhi.apalah daya..semenjak melahirkan, asiku hanya cukup untuk diminum saja..tak bisa sampai ditabung atau disimpan untuk anakku saat aku kerja nanti. jujur aja..ternyata aku minim pengetahuan soal per-asi-an..aku tidak tahu bagaimana caranya agar asi melimpah..bagaimana nge-mood bosster asi. pengetahuan soal asi itu justru aku dapat setelah aku berhenti menyusui.

kembali lagi pada asi yang terbuang, saat tetesan demi tetesan asi itu aku keluarkan dan berakhir pada lembaran kertas tissue, hatiku makin sakit setiap melakukannya, dan lalu..perasaan rindu kepada anak itu makin meningkat..sedetik, semenit, sejam, sehari..aku harus berjuang melawan sakit karena produksi asi..dan sedih karena rindu pada anak.
Ya Alloh..aku tidak tahu jika akan begini hebat rasanya. ingin rasa hati menyesali keputusan yang memilih untuk bekerja, tp saat itu pula aku tersadar..dengan gunungan kebutuhan yang masih berjajar..
rasa sedih kian menjadi saat aku pulang, menemui anak..lalu kudengar perkataan orang2 yang membuatku semakin drop..ya Alloh..rasanya aku ingin menyerah saja..aku sedih.
tidakkah mereka tahu betapa hebat pertarungan hatiku karena harus meninggalkanmu anakku..:((
belum lagi ditambah dengan komentar2 yang membuatku tidak senang yang datang dari teman-teman yang memilih untuk resign demi anak..intinya mereka "menyalahkan aku"..
duh Gustiiiiiiii...

(bersambung)

Selasa, 13 Januari 2015

Siang yang teduh..

13 Januari 2015

..Sometime ketika apa yang sudah kita rencanakan matang lalu ternyata pada kenyataannya tak selalu sesuai rencana..rasanya itu makjleb banget..

hari ini rasanya pas banget..pas bangun mepet..pas masak gak terlalu enak, pas pitinya nipis, pas bensin habis, paaaasssssss banget paketan internet juga nipis..#penting ini...hahahaha
kadang kita memang hanya perlu menertawakan apa yang terjadi dalam hidup kita..agar efek dari segala ketidak pas-an itu bisa tetep kita syukuri dan ambil hikmahnya..
namanya juga hidup..gak enak kalo jalanya mulus2 aja..kurang greget itu mah..#menghibur diri..:D

menghela nafas dengan nikmatnya..agar tak lupa untuk tetap bersyukur atas apa yang sudah Tuhan kasih dengan hidup ini..percaya bahwa ada makhlukNya yang hidup tidak seberuntung kita..kita mah seneng masih bisa kerja, masih sehat, masih dapet penghasilan, masih bisa makan tiap hari,.sementara disana ada begitu banyak sodara kita yang buat makan aja mesti bersusah2 dulu.

Ya Alloh..ampuni segala dosaku dan kekhilafanku karena tidak bersyukur atas nikmat yang sudah engkau berikan kepada hamba.

namanya hidup mandiri (bukan mandi sendiri yaaa..:p)..dimana semua hal soal keperluan harus kita yang atur sendiri..disini kita dituntut untuk bijak dan pinter..

ah embohlah..rasanya kok jadi ngembroworo gini tulisanku..
sepertinya diriku mulai lapar..#iklan sek..hehehe


Jumat, 09 Januari 2015

kala diatas bus..

9 januari 2015

Sekedar mau bercerita tentang seorang rekan yang tadi sore sempet ngobrol2 serius..obrolannya sih macem2..dari kerjaan sampe akhirnya nembus ke urusan soal anak dan pengasuhannya lalu soal keputusan seorang ibu yg tetap milih bekerja..*nohok bgt kalo sudah bahas soal itu..:(..
Ada ucapannya yg masih kuingat sekali yaitu "enak ya jd org jawa itu..klo udah punya anak..enak aja nitipin ke orang tua..lalu dia bisa melenggang kerja, dilampung gak ada begitu tuh"..oh man..harua dijawab dari sudut pandang mana nih..dari sekian banyak yg nanya dan menanyakan ke aku soal pilihan bekerja kembali setelah melahirkan..tidak ada nemu org yg sepaham dgku atau setidaknya berpendapat yg setidaknya tidak membuatku drop.
Oke..adalah sebiji dua biji yg komennya enak..tp ya 2:10 lah..banyakan yg kom3n gak enaknya.

Lalu..aku kudu menjawab gimana coba..hmmm..let me think..jawabanku memang tidak akan m3mbuat org puas..jika dia tidak sependapat dgku..pasti akan ada bantahan dan argument soal itu..
Dan akhirnyapun begini jawabanku "kalo soal itu tidak ada jawaban yg pas buat org yg akan terus membantah pendapatku..jd gini aja..dlm tiap keputusan yg diambil oleh seseorang pasti akan ada resikonya,sebab akibat dan tanggung jawabnya..yg pasti apa yg aku lakukan ini..bukan semata soal keegoisanku..aku hanya ingin kelak bisa memberikan yg terbaik untuk  anakku dan bisa memberikan apa yg dia butuhkan..karena itu tanggungjawab kami sebagai orangtuanya"..
Ah entahlah..aku selalu tak punya kosakata lebih untuk menjelaskan soal pilihanku saat ini..

Bissmillah saja..niat ingsun cari rejeki buat anak..semoga barokah..amiinn

Ngetiknya diatas bis yg gludak gluduk jalannya..hehehe

Pembukaan

9 Januari 2015

terlalu telat karena aku baru belajar bikin blog mulai hari ini..tp mendinglah daripada tidak sama sekali..*menghibur diri sendiri.
sebenarnya sudah sejak lama pengen punya blog, tp gak tau caranya dan mungkin memang belum dapat hidayahnya..#halah..jadi keinginan untuk mencari tahu cara bikin blog itu minim sekali..paling cuma terlintas dikepala lalu hilang entah kemana..hehehe.

sepertinya blog ini bisa jadi pengganti buku diary yang manual seperti yang biasa kulakukan dulu. dulu saking senengnya nulis..di tas selalu tidak pernah absen dari seperangkat buku dan bolpen..dengan dua benda wajib itu, kapanpun dan dimanapun ada ide menulis..tinggal grepe2 dalem tas lalu nulis. tapi namanya anak masih muda jaman dulu..yang diisi ya gak jauh jauh dari dunia percintaan yang bunyinya masih soal pdkt pacaran putus nyambung, pdkt lagi pacaran lagi putus lagi..hahahaha.

tp menulis itu seru dan menyenangkan..setidaknya ketika kita tidak bisa menceritakan hal yang tidak bisa kita ceritakan ke orang lain..menuliskan apa yang kita rasakan itu juga manjur mengurangi rasa sesak di dada..#nulis sama ngguyu kemekelen..

dan setelah sekian lama vakum dari dunia pertulisan..akhirnya diriku bangkit kembali dengan hobi lama ini..hihihi..meskipun teramat sangat telat kalo baru kepikiran buat bikin blog sekarang..hehehe.
tp gpplah..better late than never..jarene guruku biyen sih gitu..:D

dan BISSMILLAHHIROHMANIROHHIM..
diniati dengan setulus hati..aku akan mulai menyalurkan hobiku lagi yang sudah lama ngumpet entah dimana..
welcome to the world..uyeeeee...:D..:*