Senin, 26 Januari 2015

Cerita ibu (Part 1)

26 Januari 2015

Ibu..
status yang setahun belakangan ini sudah aku dapatkan..menjadi istri dari seorang laki2 yang kucintai dan diberikan titipan anak oleh yang maha Kuasa..syukur alhamdulillah tiada terkira..karena aku belum sampai pada tahap "bersusah payah" mendapatkan momongan, saat Tuhan menitipkan janin dalam kandunganku, lalu tumbuh dan berkembang, kemudian lahirlah bocah perempuan nan mungil yang kuberi nama Chessta..anak manis dan pintar yang kini sudah berumur 14 bulan. 

aku masih bekerja saat menikah dan kemudian hamil..pun ketika aku sudah melahirkan, aku hanya mengajukan ijin cuti selama 3 bulan.. kala itu aku tidak membayangkan bagaimana rasanya ketika aku harus meninggalkan anak buat bekerja..aku tidak berpikir sejauh itu..dalam pikirku..okelah sementara waktu aku ninggal anak dirumah sama mertuaku..ditemui seminggu sekali..karena akupun juga gak tahu harus nitipin ke siapa jika dibawa ke surabaya (mertuaku di tuban). kasian juga jika harus diserahin ke baby suster, masih terlalu kecil.belum lagi ditambah berita soal pengasuhan baby suter yang..alamaaakk..aku aja ngeri dengernya..:((
aku hanya berpikir, aku akan kembali bekerja, lalu menyiapkan tempat tinggal untuk anak..agar nanti saat dia dibawa ke surabaya, dia tidak merasakan pengapnya kamar kos2an, agar saat dia sudah disurabaya, dia punya tempat yang mencukupi untuk bermain dan belajar. sesederhana itu pikirku, aku lupa dan tidak menduga..ternyata tidak sesimpel itu rasanya.

3 bulan berlalu, saatnya akupun kembali bekerja..hari pertama bekerja aku semangat sekali..seperti aku akan menemukan duniaku kembali,setelah aku tinggalkan untuk melahirkan. Hari pertama kerja..yang kemudian menyita kefokusanku adalah..PD-ku semakin jam semakin sakit karena tak disusui sama anakku..kucoba berkali peras tp tak membuahkan hasil.hanya setetes demi setetes..tak sepadan dengan rasa sakit yang kurasakan karena produksi kelenjar asiku yang berlebih. saat itulah terasa..sedih dan hampanya..membayangkan anakku yang jauh disana..yang seharusnya meminum asiku dengan lahapnya..kini asi itu terbuang percuma..aku menangis.
dulu aku berencana, saat aku kembali bekerja aku akan memompa asi itu lalu akan aku simpan lalu kukirimkan untuk anakku..jd meskipun aku kerja, kebutuhan anakku akan asi tetap terpenuhi.apalah daya..semenjak melahirkan, asiku hanya cukup untuk diminum saja..tak bisa sampai ditabung atau disimpan untuk anakku saat aku kerja nanti. jujur aja..ternyata aku minim pengetahuan soal per-asi-an..aku tidak tahu bagaimana caranya agar asi melimpah..bagaimana nge-mood bosster asi. pengetahuan soal asi itu justru aku dapat setelah aku berhenti menyusui.

kembali lagi pada asi yang terbuang, saat tetesan demi tetesan asi itu aku keluarkan dan berakhir pada lembaran kertas tissue, hatiku makin sakit setiap melakukannya, dan lalu..perasaan rindu kepada anak itu makin meningkat..sedetik, semenit, sejam, sehari..aku harus berjuang melawan sakit karena produksi asi..dan sedih karena rindu pada anak.
Ya Alloh..aku tidak tahu jika akan begini hebat rasanya. ingin rasa hati menyesali keputusan yang memilih untuk bekerja, tp saat itu pula aku tersadar..dengan gunungan kebutuhan yang masih berjajar..
rasa sedih kian menjadi saat aku pulang, menemui anak..lalu kudengar perkataan orang2 yang membuatku semakin drop..ya Alloh..rasanya aku ingin menyerah saja..aku sedih.
tidakkah mereka tahu betapa hebat pertarungan hatiku karena harus meninggalkanmu anakku..:((
belum lagi ditambah dengan komentar2 yang membuatku tidak senang yang datang dari teman-teman yang memilih untuk resign demi anak..intinya mereka "menyalahkan aku"..
duh Gustiiiiiiii...

(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar